Upacara Peringatan Hari Ibu ke-84

IMG_5225Pontianak, 18 Desember 2012. Dalam rangka memperingati Hari Ibu ke-84 tahun 2012, sesuai dengan Surat Edaran Sekretaris Jenderal, seluruh pegawai BPK RI Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat melaksanakan upacara di halaman gedung perwakilan. Untuk upacara kali ini, sebagian besar petugas upacara dipercayakan kepada pegawai perempuan, yaitu komandan upacara, komandan pleton, pembaca naskah-naskah upacara dan pembawa naskah inspektur upacara. Kepala Perwakilan Adi Sudibyo tetap bertindak sebagai inspektur upacara.

Penetapan Hari Ibu tanggal 22 Desember sebagai hari nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959, dilakukan untuk menghargai perjuangan panjang kaum perempuan Indonesia yang bersama-sama kaum laki-laki merebut kemerdekaan untuk mewujudkan negara Indonesia yang bersatu, aman, tentram dan damai serta makmur. Perjuangan perempuan Indonesia dimulai dengan dibentuknya Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI) saat penyelenggaraan Kongres Perempuan Indonesia I di Yogyakarta tanggal 22 s.d. 25 Desember 1928. Melalui kongres-kongres berikutnya, PPPI mengalami berbagai perubahan dan perkembangan hingga pada tahun 1946 menjadi Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) yang sampai saat ini terus berkiprah sesuai aspirasi dan tuntutan zaman.

IMG_5187Melalui tema “Peran Perempuan dan Laki-Laki dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan Menuju Kesejahteraan Bangsa”, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, Linda Amalia Sari Gumelar, mengajak semua pihak untuk terus berjuang meningkatkan peran aktif perempuan bersama kaum laki-laki dalam membangun bangsa, membangun kesejahteraan, dan menjalin hubungan yang erat dengan berbagai bangsa di dunia, baik regional maupun internasional. Beliau juga mengajak bangsa Indonesia untuk melihat kaum perempuan Indonesia sebagai ibu dari anak-anaknya yang melalui peran utamanya akan dapat membangun karakter bangsa, jati diri bangsa dan budi pekerti bangsa, agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang dihormati, mempunyai jati diri, setara dengan bangsa lain untuk ikut mengukir peradaban manusia dan dunia.