Bertempat di auditorium Perwakilan BPK Provinsi Kalimantan Barat telah dilaksanakan Workshop dan Survey Froud Risk Assessment (FRA) pada Hari Jumat, 26 Juni 2015. Inspektorat BPK secara berkala melakukan FRA yang hasilnya digunakan untuk mengevaluasi akurasi dan efektivitas dari pengendalian risiko yang ditemui BPK dalam periode waktu tertentu disebut dengan Profil Risiko BPK. Acara dibuka oleh Kepala Perwakilan, Didi Budi Satrio yang dalam sambutannya menyatakan agar rekan-rekan pemeriksa dapat mengikuti acara ini dengan sebaik-baiknya dan mengisi survey sesuai dengan kondisi masing-masing tidak perlu ditutup-tutupi atau ditambah-tambah sesuai dengan hati nurani masing-masing.
Inspektorat Utama sebagai koordinator pelaksana kegiatan Workshop dan Survey Froud Risk Assessment diwakili oleh Inspektur Inspektorat Pemeriksaan Internal dan Mutu Kelembagaan, Ida Sundari menyampaikan bahwa sesuai dengan permintaan pimpinan BPK agar BPK bisa menyusun suatu kebijakan terkait dengan penegakan disiplin dan Inspektorat Utama bisa mengetahui bagaimana profil risiko para pemeriksa. Dalam kegiatan ini Itama dibantu konsultan dari Ernst & Young untuk merumuskan permasalahan-permasalahan dan identifikasi yang kemungkinan akan terjadi di bidang pemeriksaan dan didampingi perwakilan dari Management Systems Internasional, Felisita Lethe sebagai pendonor dari penyelenggaraan FRA.
Konsultan dari Ernst & Young, Stevanus Alexander Sianturi dan Donna Salahi dalam pemaparannya menyampaikan materi Asesmen Risiko Kecurangan Proses Bisnis Pemeriksaan. Dalam pemaparannya disampaikan apa itu kecurangan, mengapa bisa terjadi, survey/studi tentang kecurangan, dan pencegahan terhadap kecurangan. Selain itu disampaikan juga tentang manfaat manajemen risiko kecurangan dan alur proses FRA serta kriteria yag digunakan dalam FRA.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pengisian survey oleh para pemeriksa di lingkungan kantor BPK Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat.